Janji Masuk Surga Sama Allah
Suatu hari di setelah sholat asar, Rihal dan Rail duduk di balai tempat mereka biasa mengaji, berbincang tentang berbagai hal. Namun, tiba-tiba pembicaraan mereka beralih ke topik yang sedikit lebih serius.
Rihal: menatap lurus ke depan "Rail, aku sering mikir... soal surga. Apakah kamu nggak pernah merasa takut kalau nanti kita nggak masuk surga?"
Rail: tersenyum ringan sambil bersandar "Aku sih nggak terlalu khawatir. Aku sudah buat janji sama Allah."
Rihal: heran "Janji sama Allah? Maksudmu gimana?"
Rail: santai "Iya. Tiap hari aku menunaikan janjiku dengan allah, allah juga pasti akan menunaikan janjinya."
Rihal: mengernyitkan dahi "maksud kamu apa? Ibadah?"
Rail: tertawa kecil " iya, ibadah, tapi lebih tepatnya shalat"
Rihal: dengan nada serius "kalau sholat, tiap hari aku juga shalat full lima waktu, tapi tidak pernah aku buat kesepakatan masuk surga dengan allah"
Rail: menyilangkan tangan, masih tenang "kalau kamu sholat lima waktu setiap hari, itu artinya kamu udah buat janji masuk surga dengan allah."
Rihal: masih dengan nada penasaran "lah, kok gitu?"
Rail: mengangguk pelan "Tentu saja. Kan Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “barangsiapa melakukan sholat dengan tidak menyia-nyiakan sesuatupun dari lima sholat itu, karena meremehkan hak-haknya, dia memiliki perjanjian di sisi Alloh, bahwa Alloh akan memasukannya ke dalam sorga."
Rihal: merenung sejenak "Aku paham maksudmu, jadi kalau kita tidak meninggalkan sholat lima waktu kita memiliki perjanjian masuk surga di sisi Alloh", terus bagaimana orang yang gak sholat?
Rail: tersenyum lembut "Hadits itu ada sambungannya lagi." Dan barangsiapa tidak melakukannya, dia tidak memiliki perjanjian di sisi Alloh, jika Alloh menghendaki, Dia akan menyiksanya, dan jika Alloh menghendaki, Dia akan memasukannya ke dalam sorga”. Orang yang tidak sholat gak punya jaminan masuk surga, jadi, suka-suka allah.
Percakapan mereka berakhir dalam keheningan, dengan Rihal merenung lebih dalam tentang makna ketenangan yang Rail rasakan, dia mulai berpikir tentang bagaimana membangun ketaatan yang lebih kuat pada Allah.
====
Berikut Hadist lengkapnya :
HADITS ‘UBADAH BIN ASH-SHOMIT
، سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «خَمْسُ صَلَوَاتٍ كَتَبَهُنَّ اللَّهُ عَلَى الْعِبَادِ، فَمَنْ جَاءَ بِهِنَّ لَمْ يُضَيِّعْ مِنْهُنَّ شَيْئًا اسْتِخْفَافًا بِحَقِّهِنَّ، كَانَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ أَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ، وَمَنْ لَمْ يَأْتِ بِهِنَّ فَلَيْسَ لَهُ عِنْدَ اللَّهِ عَهْدٌ، إِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ، وَإِنْ شَاءَ أَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ»
Aku telah mendengar Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Alloh telah mewajibkan lima sholat kepada manusia, barangsiapa melakukannya dengan tidak menyia-nyiakan sesuatupun dari lima sholat itu, karena meremehkan hak-haknya, dia memiliki perjanjian di sisi Alloh, bahwa Alloh akan memasukannya ke dalam sorga. Dan barangsiapa tidak melakukannya, dia tidak memiliki perjanjian di sisi Alloh, jika Alloh menghendaki, Dia akan menyiksanya, dan jika Alloh menghendaki, Dia akan memasukannya ke dalam sorga”.
(HR. Abu Dawud, no. 1420; Ibnu Hibban, Ta’liqotul Hisan no. 1728. Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shohih Sunan Abi Dawud, no. 1276)
Post a Comment