7 Hal Ini Pasti Pernah Kamu Alami Jika Kamu Pernah Jadi Santri
Tinggal di
asrama,peraturan ketat,semua harus antri,itu semua sebagian dari suka dukannya
hidup di pesantren ,Namun semua suka duka itulah yang membuat kamu kangen
pesantren, karena dalam suka duka itu ada keindahan kebersamaan yang hanya kamu
dapatkan di pesantren.
Jika kamu santri
atau mantan santri pasti kamu pernah mengalami 7 hal-hal berikut ini:
1.Kamu Dapat
“Hiburan” Cerita Horor Dari Seniormu Ketika Pertama Masuk Pesantren.
Memang sudah
menjadi kebiasaan setiap pesantren pasti ada cerita horornya,dan seperti sudah
jadi tradisi setiap ada anak baru masuk pesantren akan jadi target
iseng-isengan para senior buat nakut-nakutin dengan cerita horor warisan senior
terdahulu..
Senior: “Dulu di asrama ini, ada yang mati gantung diri karena ditinggal pacarnya!”Kamu: (Dengan muka ketakutan) “Be… beneran Kak? Gantung diri dimana?”
Senior: “Iyalah beneran, ngapain gue ngibul?! Di kamar 301, eh itu kamar elo ya?”
2.
Baju-Baju Kamu Jadi Punya Nama
Bukan karena kamu
punya imajinasi berlebihan sampai-sampai baju juga punya nama,tapi ini salah satu
alternatif biar baju kamu enggak ketuker dengan santri lain,ya maklum saja,
hidup bersama-sama kadang-kadang semua barang seperti milik bersama, haha.....
3.Kamu
Bahagia Banget, Pas Dikunjungi Orangtua
Di jenguk orang
tua,hal yang paling excited (gembira) kalau di pesantren,rindu terlepaskan
ditambah lagi dapat uang bulanan.tapi yang paling paling paling membuat kamu gembira adalah ketika dijenguk
pertama kali,setelah beberapa hari menahan rindu dengan orang tua,pas ketemu
jebollah bendungan air mata...
4. Kamu Punya Prinsip Hidup Baru “One for All,
All for One”
Masuk
pesantren,hidup kamu berubah seratus delapan puluh derajat,kalau dulu bebas
buat apa aja, pergi kemana saja,sekarang segalanya ada peraturannya,kalau dulu
dirumah kamu paling marah kalau ada yang ngambil barang kamu,tapi sekarang
berbeda,kebersamaan membuat kamu punya prinsip hidup baru “satu untuk
semua,semua untuk satu” terutama masalah “penyakit”,mau gak mau tetapa harus
mau hehe..,ya mau gimana lagi kalau sudah ada satu yang tertula penyakit yang
menular, lama-lama akan tertular satu kamar terus satu lantai dan
terus-seterusnya...penulis sendiri pernah mengalami hal serupa ketika di
pesantren,waktu ada teman sekamar yang terkena “Skabies”,eh tau-tau penulis
juga tertular, sampai satu kamar malah,beberapa bulan kemudian pesantren
dihebohkan dengan darurat skabies .haha...
Tapi ada juga
penyakit tidak menular jadi menular,contohnya begini ada satu teman yang sakit
mah sehingga seksi bagian kesehatan terpaksa memberi izin pulang untuk berobat
selama bebrapa hari,tiba-tiba beberapa hari kemudia ada lagi 2 sampai 3 orang
yang mengalami sakit yang sama.aneh yaa..tapi mungkin bukan penyakit mah nya
yang tertular tapi penyakit “galau” ingin pulang.ya bgitulah faktanya hidup di
pesantren selalu berbagi dalam kebaikan,tapi ada juga kadang-kadang berbagi
dalam keburukan.
5. Bagi
Kamu Keluar 5 Langkah dari Gerbang Pesantren Adalah Kebebasan Tiada Tara.
Terkurung dalam
“Penjara Suci”,begitulah kata orang,seakan-akan puluh tahun ngak keluar padahal
baru sebulan di pesantren.walau Cuma pergi ngambil uang di ATM depan pesantren
yang hanya berjarak bebrapa langkah dari gerbang pesantren,rasanya senang
banget bisa lepas dari segala peraturan pesantren walaupun hanya sesaat.
6. Kamu Ogah
Balik Lagi Jika Pulang
ke Rumah
Kalau udah
ngerasain bebas dari pesantren entah itu libur puasa atau izin sebentar karena ada
keperluan,paling malas balik lagi ke Penjara Suci,kalau disuruh balik sama
orang tua pasti ada aja alasan,
Ortu :” adek..
cepat siap-sipa nanti sore balik ke pesantren..! “
Kamu : “ah..
ma,jemuran belum kering lagi.!,besok adek balek ya ma.. ”
7. Sering Juga Orang
Menganggap Kamu Anak Super Alim
Suatu hari di bulan puasa…Kamu: “Wiihh, udah banyak film baru nih!! Nonton yuk, mumpung gue belum balik ke pesantren!!”
Temen: “Beneran lo mau nonton? Gue kira elo mau i’tikaf biar dapat lailatul qadar.”
Orang diluar
pesantren sih biasanya punya anggapan kalau udah ke pesantren kamu akan berubah
seratus persen.mungkin karena orang mengira di pesantren kamu Kerjaannya
cuma ngaji, nggak mau salaman sama lawan jenis, dan zuhud,
alias meninggalkan segala kesenangan duniawi. Padahal, kamu juga masih suka
nongkrong sama teman-teman kamu. Kamu pun masih punya jiwa muda yang suka
coba-coba.
Menjadi santri adalah pelajaran berharga. Kebebasan
menggunakan HP, pacaran, atau keluar asrama tak akan sebanding dengan segala
cerita yang telah kamu rajut selama di ma’had sana. Terlepas Dari Suka Dukanya,
Kamu Tetep Bersyukur Pernah Hidup Sebagai Santri.
Post a Comment